Wednesday, November 21, 2012

Ruang Lingkup Ekologi Administrasi Negara



Ekologi Administrasi merupakan lingkungan yang dipengaruhi dan mempengaruhi administrasi, yakni: Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi, security dan natural resource. Inti dari administrasi publik adalah pelayanan publik. Administrasi publik dalam melayani publik bertujuan untuk menyejahterakan dan memenuhi kebutuhan publik dengan cara menyediakan barang dan jasa namun tidak berorientasi pada profit. Adapun fungsi negara terdapat dalam UUD’45 alinea ke 4 yakni: sebagai Security (keamanan); Wealth (Kesejahteraan); Education (Pendidikan); Peace (Perdamaian) dan Relation.
            Berdasarkan perkembangannya, Negara di seluruh belahan dunia mempunyai identitas masing-masing. Identitas itu dikategorikan menjadi dua yakni:
  • Developed Country                     Center Country (dominan daerah kutub. Ex: Eropa)
Developed Country adalah istilah untuk kategori Negara maju yang merupakan Negara pusat. Negara ini dikatakan sebagai Negara maju karena dalam segala aspek kehidupannya baik itu dari segi Politik, ekonomi, budaya, tekhnologi, security dan natural resource mereka telah mandiri. Mandiri di sini artinya bahwa mereka telah mampu menyediakan sendiri kebutuhan Negara. Negara maju memiliki Sumber Daya Manusia dengan skill yang tinggi sehingga mampu menciptakan tenaga ahli di berbagai bidang. Mereka para tenaga ahli juga dapat menciptakan tekhnologi maju dan innovasi terbaru bagi perkembangan yang berkelanjutan dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Selain itu, Negara maju bisa mengolah sumber daya alamnya sendiri. Walaupun beberapa Negara maju di belahan dunia ada yang masih mengimpor bahan mentah dari Negara berkembang seperti Indonesia. Akan tetapi, bagi mereka Negara maju tidak ada masalah karena bahan jadi akan lebih memberikan keuntungan yang besar.
  • Developing Country                   Satellite Country (Biasanya berada di daerah Tropis
Developing Country adalah istilah yang digunakan untuk Negara satellite (Negara pinggiran) yang memproduksi hasil-hasil pertanian. Pada umumnya, Negara pinggiran ini adalah Negara yang tergolong dalam kategori Negara berkembang, contohnya adalah Negara Indonesia. Adapun ciri dari Negara berkembang adalah sebagai berikut:
Jumlah penduduknya banyak dan padat perkilo meter perseginya dan tingkat pendidikan rakyatnya rendah dengan tingkat buta aksara tinggi. Sebagian rakyatnya bekerja disektor pertanian pangan secara tak produktif,sementara hanya sebagian kecil rakyatnya bekerja disektor industry sehingga produktifitas kerjanya rendah. Kuantitas sumber-sumber alamnya sedikit serta kualitasnya rendah. Kalau    mempunyai sumber-sumber alam yang memadai namun belum diolah atau belum dimanfaatkan. Mesin-mesin produksi serta barang-barang kapital yang dimiliki dan digunakan hanya kecil atau sedikit jumlahnya. Sebagian besar dari mereka merupakan negara-negara baru diproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan kira-kira satu atau dua dekade.

Faktor-faktor Negara menjadi kaya dan miskin
  1. Sumber Daya Manusia
  2. Pertmbuhan Ekonomi (Pendapatan nasional, cadangan devisa, dll)
  3. Distribusi (pertimpangan)
  4. Kualitas kehidupan, Human Development di Indonesia sebesar 0,7. Cadangan devisa Negara Indonesia sebesar $110.
  5. Lingkungan
Mengukur tingkat kemiskinan di suatu Negara:
  1. Faktor Internal (Teori Modernisasi)
  2. Faktor Eksternal (Dependent Theory)

Teori – Teori Pembangunan
  • Teori Modernisasi
  • Harrod Doman (Teori tabungan dan Investasi)
Bahwa masalah pembangunan pada dasarnya merupakan masalah menambahkan investasi modal. Prinsip dasar : kekurangan modal, tabungan dan investasi menjadi masalah utama pembangunan.
  • David Mc Cllaland (Need for Achievement)
Keinginan/kebutuhan berprestasi bukan sekedar u/ mendapatkan imbalan tetapi juga kepuasan. Pertumbuhan ekonomi yg tinggi didahului oleh n-Ach yg tinggi.
  • F.W. Rostow
Pembangunan dikaitkan dengan perubahan dari masyarakat agraris dengan budaya tradisional ke masyarakat yang rasional, industrial dan berfokus pada ekonomi pelayanan.
Tahapan pembangunan:             
  1. Masyarakat Tradisional: Pemikiran jangka pendek; hanya mengandalkan alam; percaya akan hal mistis
  2. Masyarakat Pra-Tinggal Landas: sudah ada bantuan dari Negara maju untuk Negara berkembang dalam membangun negaranya
  3. Masyarakat Lepas Landas: masyarakat industry-industri strategis
  4. Masyarakat kearah kedewasaan: memiliki industry yang mampu bersaing secara globalisasi
  5. Masyarakat Konsumsi tinggi
Karena kenaikan pendapatan masyarakat, konsumsi tidak lagi terbatas pada kebutuhan pokok untuk hidup, tetapi meningkat ke kebutuhan lebih tinggi. Produksi industry juga berubah, dari kebutuhan dasar menjadi kebutuhan barang konsumsi yang tahan lama.
  • Max Weber
Weberian mengakui bahwa keyakinan yang mereka anut akan membawa kemajuan bagi mereka. Kejayaan manusia di bumi disebabkan oleh faktor ketaatan mereka pada Tuhan Yang Maha Esa. Sebaliknya, kemelaratan yang mereka alami disebabkan oleh faktor penghianatan mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa.

  • Teori Struktural
Teori struktural atau biasa disebut dengan teori ketergantungan merupakan bagian dari teori pembangunan dunia ketiga yang menjelaskan bahwa Negara-negara miskin tersebut disebabkan oleh faktor-faktor eksternal. Kemiskinan dilihat terutama sebagai akibat dari bekerjanya kekuatan-kekuatan luar yang menyebabkan Negara yang bersangkutan gagal melakukan pembangunannya.
  • Industri Subtitusi Impor
Industri Subtitusi Impor: mampu meminimalisir barang impor; tidak bergantung pada asing. Menurut Prebisch Negara-negara di dunia dibagi menjadi dua yaitu negara pusat (core countries) dan pinggiran (periphery). Menurut Prebisch Industrialis makin kaya sedangkan agraris makin miskin karena:
a. Permintaan u/ barang-barang pertanian tidak elastis
b. Negara-negara industri melakukan proteksi terhadap hasil pertanian mereka sendiri
c. Kebutuhan bahan mentah dikurangi karena adanya penemuan-penemuan teknologi baru.
Kondisi itu mengakibatkan banyaknya barang impor negara pinggiran dari negara pusat.
  • Imperialisme dan kolonialisme
Imperialisme dan kolonialisme mengacu pada tiga kelompok teori, yakni:
  1. Kelompok teori God yang menekankan idealism manusia dan keinginannya untuk menyebarkan ajaran Tuhan, untuk menciptakan dunia yang lebih baik;
  2. Kelompok teori Glory yang menekankan kehausan manusia terhadap kekuasaan, untuk  kebesaran pribadi maupun kebesaran masyarakat dan negaranya;
  3. Kelompok teori Gold yang menekankan pada keserakahan manusia, yang selalu berusaha mencari tambahan kekayaan, yang dikuasai oleh kepentingan ekonomi.
  • Kretinisme
Bila Marx mengatakan bahwa sentuhan Negara-negara kapitalis maju kepada Negara-negara pra-kapitalis yang terbelakang akan membangun Negara-negara yang terakhir ini untuk berkembang seperti Negara-negara kapitalis di Eropa, Baran berpendapat lagi. Baginya, sentuhan ini akan mengakibatkan Negara-negara pra-kapitalis terhambat kemajuannya dan akan terus hidup dalam keterbelakangan.  Baran menyatakan bahwa perkembangan kapitalisme di Negara-negara pinggiran berbeda dengan perkembangan kapitalisme di Negara pinggiran., sistem kapitalisme menyebabkan Negara pinggiran terkena kretinisme.
Menurut Baran, perkembangan kapitalisme di Negara-negara pusat bisa berkembang karena adanya tiga pra-syarat:
  1. Meningkatnya produksi diikuti dengan tercabutnya masyarakat petani dari pedesaan;
  2. Meningkatnya produksi komoditi dan terjadinya pembagian kerja mengakibatkan sebagian orang menjadi buruh yang menjual tenaga kerjanya sehingga sulit menjadi kaya, dan sebagian lagi menjadi majikan yang bisa megumpulkan harta;
  3. Mengumpulnya harta di tangan para pedagang dan tuan tanah.


 Contoh Kasus
Indonesia termasuk dalam kategori Negara dunia ketiga (Negara Berkembang), sedangkan Amerika termasuk dalam kategori negara maju. Dalam kasus Kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat dalam Pengelolaan Industri Pertambangan PT. Freeport di Papua ini akan dianalisis dengan menggunakan Teori Ketergantungan (Struktural).
            Kretinisme di Negara berkembang merupakan suatu akibat dari adanya kerjasama yang dilakukan oleh Negara berkembang dengan Negara maju. Kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat dalam Pengelolaan Industri Pertambangan PT. Freeport di Papua lebih banyak menguntungkan pihak Amerika serikat. Sistem kapitalisme dan kolonialisme secara tidak langsung dilakukan oleh Amerika Serikat. Amerika berjaya di negeri orang, sedangkan Negara kita malah sebaliknya. Salah satu buktinya adalah Hasil tambang Freeport berupa tambang emas, perak, dan tembaga terbesar di dunia. Fasilitas dan tunjangan serta keuntungan yang dinikmati para petinggi freeport besarnya 1 juta kali lipat pendapatan tahunan penduduk Timika, Papua yang hanya sekitar $132/tahun. Keuntungan yang diperoleh Freeport tidak melahirkan kesejahteraan bagi Indonesia terutama warga sekitar. Kesenjangan ala kolonial ini menjadi bibit konfik di papua.
Indonesia masih sangat tergantung pada Amerika Serikat karena Negara kita Indonesia tidak mampu mengelola sendiri industri tersebut. Indonesia tidak memiliki tenaga ahli yang professional dan tekhnologi canggih seperti Amerika Serikat untuk optimalisasi Industri pertambangan PT. Freeport di Papua. Amerika Serikat mengetahui bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat istimewa. Akibat iming-iming dan rayuan gombal dari Amerika Serikat yang seakan-akan kemitraan tersebut akan membuat kesejahteraan dan kemakmuran bagi Indonesia. Akhirnya, Indonesia membuat kemitraan dengan Amerika Serikat.
Indonesia seharusnya memutus kontrak kemitraan dengan Amerika Serikat karena sudah jelas bahwa kerjasama tersebut sangat merugikan bangsa kita. Eksploitasi terhadap hasil bumi dengan bukan hanya membuat kerusakan terhadap lingkungan tetapi juga timbal balik dalam pemasukan kas Negara sangat minim. Apalagi kemitraan tersebut juga tidak menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Terbukti bahwa masyarakat yang berada di sekitar pertambangan rata-rata penduduknya masih tegolong miskin. Padahal hasil dari pertambangan tersebut sangatlah mencengangkan. Sejak tahun 1967 sampai pada saat ini Indonesia secara tak langsung Indonesia telah terjajah oleh Amerika. Dan ini bukti bahwa Indonesia telah mengalami kretinisme karena 66 tahun lamanya Indonesia merdeka dan sampai pada saat ini Indonesia masih juga dalam status sebagai Negara berkembang.

No comments:

Post a Comment