A.Mineral.
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam
tubuh manusia. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2
kelompok yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan
jumlah > 100 mg per hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah
<100 mg per hari.
Mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi
khas-nya masing-masing seperti kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur
tulang & gigi, natrium berfungsi dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh
atau juga kalsium yang berfungsi untuk memperlancar peredaran darah.
B.Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan
1. Mineral Organik
Adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh
kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari
seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin
tambahan.
2. Mineral Anorganik
Adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna
bagi tubuh kita.Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi),
Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari
resapan tanah dan lain.
Menurut bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2,
yaitu :
1. Mineral Makro
Contohnya:
Kalsium
Fosfor
Magnesium
Natrium
Klorida
Kalium
2. Mineral Mikro
Contohnya:
Besi
Seng
Iodium
Selenium
Tembaga
Mangan
Kromium
Fluor
C.Jenis Mineral Mikro dan Gangguannya
Mineral Mikro merupakan mineral yang jumlah kebutuhannya
kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih sedikit di bandingkan dengan
mineral makro.Yang termasuk mineral mikro antara lain:
Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat
tubuh sehat Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di
mana dua per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di
dalam hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah
sudah sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita.
Sel darah merah mengandung protein yang bernama hemoglobin,
dan setiap hemoglobin memiliki 4 atom zat besi. Zat besi dalam hemoglobin
inilah yang mengikat oksigen dalam darah pada paruparu untuk bisa disebarkan ke
seluruh tubuh. Setelah melepas oksigen, hemoglobin kemudian mengikat
karbondioksida (C02) untuk dilepaskan oleh paru-pare. Jadi bisa dibayangkan
pentingnya zat besi untuk individu yang ingin suplai oksigen dan energi yang
tinggi.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan
bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan,
kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi,
ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi, daging
ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
Zinc/Seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
dan dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia, arti
penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng
terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah
satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang ada di
tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel ditubuh
manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan
terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik,
yaitu pada DNA (DeoxyribosenucleidAcid).
Dengan konsentrasi yang cukup besar dalam tubuh yakni
menempati posisi kedua setelah zat besi,
Seng dapat mudah ditemukan pada berbagai jenis makanan yang
kaya akan kandungan protein seperti daging, kacang-kacangan dan polong
polongan.Asupan seng yang dibutuhkan tubuh manusia sebenarnya sangat sedikit,
namun ternyata penyerapan seng oleh tubuh pun sangatlah kecil. Dari sekitar
4-14 mg/hari jumlah seng yang dianjurkan untuk dikonsumsi, hanya sekitar 10-40%
saja yang dapat diserap.Kehadiran zat mineral lain yang tinggi dalam tubuh,
seperti zat besi dan tembaga serta adanya kandungan phytat pada bayam, kangkung
dan sayuran lain, ternyata menghambat penyerapan seng di mukosa usus. Namun,
jika zat-zat tersebut difermentasikan, malah dapat meningkatkan penyerapan
seng. Jika tubuh Anda tidak mendapat suplai seng yang cukup, biasanya akan
muncul tanda-tanda atau gejala.
Berikut adalah tanda-tanda bila mengalami kekurangan seng
menurut U.S. National Library of Medicine:
Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
Tidak ada selera atau nafsu makan.
Penyembuhan luka yang lambat,
muncul lesi pada kulit dan infeksi yang tak kunjung sembuh.
Kelelahan yang hebat.
Kerontokan pada rambut.
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap
rasa dan mencium bau.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
Menurunnya produksi hormon pada
pria (infertilitas).
Khusus untuk poin terakhir, kekurangan seng akan mengganggu
proses pembentukan sperma dan perkembangan organ seks primer dan sekunder pada
pria.
Kekurangan seng pada pria menyebabkan menurunnya fungsi
testikular (testicular hypofunction) yang berdampak pada terganggunya proses
spermatogenesis dan produksi hormon testosteron oleh sel-sel Leydig.
Testosteron adalah hormon yang mempengaruhi libido dan ciri-ciri kelamin
sekunder laki-laki.
Dalam keadaan normal atau sehat jumlah yang dianjurkan untuk
pria dewasa sebanyak 15 mg per hari, sedangkan wanita 12 mg per hari. Cara aman
mendapatkan zat gizi seng adalah dengan mengonsumsi makanan kaya seng.
Makanan yang kadar sengnya tinggi antara lain kerang, daging
sapi, hati, dan rempah/bumbu makanan (spices). Sumber makanan yang baik adalah
keju cheddar, kepiting, daging kambing muda, kacang tanah, dan hewan ternak.
Selain itu, ada pula beberapa unsur makanan yang akan
menghambat penyerapan seng dalam tubuh, yaitu tinggi kadar kalsium, asam fitat,
dan mineral copper. Untuk itu, konsumsi makanan penghambat ini perlu dikurangi
jumlah dan frekuensinya.
Yodium/iudium
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam.
Bahkan WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah mencanangkan gerakan
konsumsi garam beryodium di negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah
mineral yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena sebagian besar
masyarakat di dunia menggunakan garam untuk memasak. Namun, sumber yodium
terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan
serta hasil olahannya
Peran yodium bagi tubuh Yodium tergolong sebagai mikro
mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, yodium sangat
dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak besar dan berada di leher
depan bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium digunakan untuk memproduksi
tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ,
mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa
lama seseorang bertahan untuk hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh
sangat rendah maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk benjolan
pada leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama mengalami
pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan penyakit gondok
(goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera diobati, penderita
hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan melemah, penderita
mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya
terjadi gagal jantung.
Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan
bayinya akan mengalami cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal
(cebol) yang disertai dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat
kecerdasan.
Tanda-tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tampak
lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan
suara parau.
Lalu, apa yang terjadi jika tubuh kita kelebihan yodium?
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai
hipertiroid. Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif
memroduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai gejala mudah cemas, lemah,
sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun,
nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola
mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk
memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan
bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2
mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120
mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk
orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing
25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari
agen-agen antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E,
efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama
bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation
peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan
karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari
serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur
kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak dan
radikal-radikal bebas dalam tubuh. Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka
merupakan senjata penting bagi tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E
dalam diet seseorang mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh.
Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh
selenium:
Selenium meningkatkan efisiensi
sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi
selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor
dalam jaringan payudara manusia.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas
radiasi di dalam tubuh.
Selenium bekerja membersihkan darah
dari efek kemoterapi dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten
bagi sistem kekebalan.
Jadi betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker. Para
ilmuwan telah memperhatikan adanya hubungan langsung antara insiden kanker dan
kadar selenium di dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana
kadarnya lebih rendah, insiden kanker pada populasi tersebut meningkat.
Tembaga
a. Sumber makanan utama :
Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang
dikeringkan, gandum.
b. Fungsi utama dalam tubuh :
• Komponen enzim
• Pembentukan sel darah merah
Pembentukan tulang
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita malnutrisi.
Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
d. Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 2 miligram
Sistem tubuh pada orang-orang yang menderita kanker telah
didapati kekurangan tembaga. Oleh karenanya, tembaga tercakup dalam
suplemen-suplemen lainnya disamping mineral-mineral cairan.
Mangan
a. Sumber makanan utama :
Gandum, buah-buahan yg dikeringkan
b. Fungsi utama dalam tubuh :
Komponen enzim
c. Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
Kekurangan :
• Penurunan berat badan,
• iritasi kulit,
• mual & muntah,
• perubahan warna rambut,
• pertumbuhan rambut yg lambat
Kelebihan :Kerusakan saraf
d. Kebutuhan Harian Dewasa :
Dibutuhkan 3,5 miligram
Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi
tubuh. Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan
harus didapatkan dari sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya
hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong
glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan chromium yang
optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak terlalu
banyak menjaga kadar gula darah.
Di dalam tubuh manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg
hingga 6 mg Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki oleh
individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa studi kesehatan berdasarkan
variasi geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya hubungan yang kuat antara
asupan gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan jantung. Di tempat yang
masyarakatnya mengkonsumsi cukup Chromium, jumlah penderita diabetes dan
jantung jauh lebih sedikit daripada tempat yang masyarakatnya tidak
mengkonsumsikan cukup Chromium.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging
sapi, susu dan kacang hijau.
Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke
dalam air. Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi
lubang gigi saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor
bertanggung jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat
mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah
fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat merusak
pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum menjadi gigi tetap
Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman,
ikan dan makanan hasil ternak. Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
• Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
• Untuk mencegah karies gigi.
D.Proses metabolisme Mineral Mikro
Dalam proses metabolisme energi tubuh, mineral-mineral yang
diperoleh melalui konsumsi bahan pangan dalam keseharian ini akan terlibat
dalam proses pengambilan energi dari simpanan glukosa (glycolysis), pengambilan
energi dari simpanan lemak (lipolysis), pengambilan energi dari simpanan protein
(proteolysis) serta juga terlibat dalam pengambilan energi dari phosphocreatine
(PCr). Mineral mikro (Trace Mineral) sangat penting untuk tubuh manusia.
Mineral mikro (trace Mineral) memegang peranan penting dalam
metabolisme tubuh, bertindak sebagai katalisator dalam berbagai substansi dan
juga membantu enzim untuk melaksanakan kerjanya.
E.Peran Mineral Mikro Esensial Dalam Tubuh
Secara garis besar, mineral esensial dapat dikelompokkan
menurut fungsi metaboliknya atau fungsinya dalam proses metabolisme zat
makanan. Dalam tubuh, mineral ada yang bergabung dengan zat organik, ada pula
yang berbentuk ion-ion bebas.Tiap unsur esensial mempunyai fungsi yang
berbeda-beda bergantung pada bentuk atau senyawa kimia serta tempatnya dalam
cairan dan jaringan tubuh (Puls 1994).
Tembaga merupakan unsur esensial yang bila kekurangan dapat
menghambat pertumbuhan dan pembentukan hemoglobin. Tembaga sangat dibutuhkan
dalam proses metabolisme, pembentukan hemoglobin, dan proses fisiologis dalam
tubuh (Richards 1989; Ahmed et al. 2002).Tembaga ditemukan dalam protein
plasma,seperti seruloplasmin yang berperan dalam pembebasan besi dari sel ke
plasma. Tembaga juga merupakan komponen dari protein darah, antara lain
eritrokuprin, yang ditemukan dalam eritrosit (sel darah merah) yang berperan
dalam metabolisme oksigen (Darmono 1995; 2001). Selain ikut berperan dalam
sintesis hemoglobin, tembaga merupakan bagian dari enzim-enzim dalam sel
jaringan. Tembaga berperan dalam aktivitas enzim pernapasan,sebagai kofaktor
bagi enzim tirosinase dan sitokrom oksidase.
Tirosinase mengkristalisasi reaksi oksidasi tirosin menjadi
pigmen melanin (pigmen gelap pada kulit dan rambut). Sitokrom oksidase, suatu
enzim dari gugus heme dan atom-atom tembaga, dapat mereduksi oksigen (Davis dan
Mertz 1987; Mills 1987; Sharma et al.2003).
Zat besi dalam tubuh berperan penting dalam berbagai reaksi
biokimia,antara lain dalam memproduksi sel darah merah. Sel ini sangat
diperlukan untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Zat besi
berperan sebagai pembawa oksigen, bukan saja oksigen pernapasan menuju
jaringan, tetapi juga dalam jaringan atau dalam sel (Brock dan Mainou-Fowler 1986;
King 2006). Zat besi bukan hanya diperlukan dalam pembentukan darah, tetapi
juga sebagai bagian dari beberapa enzim hemoprotein (Dhur et al1989). Enzim ini
memegang peran penting dalam proses oksidasi-reduksi dalam sel. Sitokrom
merupakan senyawa heme protein yang bertindak sebagai agens dalam perpindahan
elektron pada reaksioksidasi-reduksi di dalam sel.
iodin merupakan komponen esensial tiroksin dan kelenjar
tiroid. Tiroksin berperan dalam meningkatkan laju oksidasi dalam sel sehingga
meningkatkan Basal Metabolic Rate (BMR).Tiroksin juga berperan menghambat
proses fosforilasi oksidatif sehingga pembentukan Adenosin Trifosfat (ATP)
berkurang dan lebih banyak dihasilkan panas. Tiroksin juga mempengaruhi
sintesis protein (Mills1987; Darmono 1995). Iodin secara perlahan-lahan diserap
dari dinding saluran pencernaan ke dalam darah. Penyerapan tersebut terutama
terjadi dalam usus halus, meskipun dapat berlangsung pula dalam lambung. Dalam
usus, iodin bebas atau iodat mengalami reduksi menjadi iodida sebelum diserap
tubuh. Dalam peredaran darah, iodida menyebar ke dalam cairan ekstraseluler
seperti halnya klorida. Iodida yang masuk ke dalam kelenjar tiroid dengan cepat
dioksidasi dan diubah menjadi iodin organik melalui penggabungan dengan
tiroksin. Proses tersebut terjadi pula secara terbatas dalam ovum (Graham 1991;
Puls 1994; Lee et al. 1999).
Seng merupakan komponen penting pada struktur dan fungsi
membran sel, sebagai antioksidan, dan melindungi tubuh dari serangan lipid
peroksidase. Seng berperan dalam sintesis dan transkripsi protein, yaitu dalam
regulasi gen.
Pada suhu tinggi,tubuh banyak mengeluarkan keringat dan seng
dapat hilang bersama keringat sehingga perlu penambahan (Richards 1989; Ahmed
et al. 2002). Ikatan enzim seng yang merupakan katalis reaksi hidrolitik
melibatkan enzim pada bagian aktif yang bertindak ”superefisien”. Enzim
karbonik anhidrase meng-katalisis CO2 dalam darah, enzim karboksi peptidase
mengkatalisis protein dalam prankreas, enzim alkalin fosfatase.
No comments:
Post a Comment